Strategi Memulai Bisnis Sampingan Tanpa Mengganggu Pekerjaan Utama

Halo sobat AlumniUnusida! Siapa nih yang lagi kepikiran buat memulai bisnis sampingan, tapi takut ganggu pekerjaan utama? Tenang, kamu nggak sendirian. Banyak kok yang mulai bisnis sampingan tanpa harus mengorbankan pekerjaan tetapnya. Di artikel ini, kita bakal bahas bagaimana cara memulai bisnis sampingan yang efektif tanpa mengganggu pekerjaan utama. Yuk, simak!

Kenapa Memulai Bisnis Sampingan Itu Menarik?

Di era sekarang, memulai bisnis sampingan bisa jadi pilihan menarik buat kamu yang ingin menambah penghasilan atau bahkan beralih ke dunia kewirausahaan. Terlebih lagi, banyak bisnis yang bisa dijalankan dengan fleksibel, tanpa harus meninggalkan pekerjaan utama. Kalau kamu berpikir ini sulit, nggak usah khawatir. Banyak orang yang sudah sukses menjalankan bisnis sampingan sambil tetap bekerja di kantor. Seperti yang dikatakan oleh Entrepreneur.com, memulai bisnis dengan langkah kecil dan strategis adalah kunci keberhasilan.

Langkah-Langkah Strategis Memulai Bisnis Sampingan

1. Tentukan Waktu yang Tepat

Salah satu tantangan terbesar dalam menjalankan bisnis sampingan adalah membagi waktu antara pekerjaan utama dan bisnis. Kamu perlu pintar-pintar mengatur waktu agar keduanya tidak saling bertabrakan. Cobalah untuk menyisihkan waktu di luar jam kerja, seperti di akhir pekan atau setelah jam kantor, untuk fokus pada bisnis sampinganmu. Dengan cara ini, kamu tetap bisa menjaga performa di pekerjaan utama, sambil memulai bisnis baru.

2. Pilih Bisnis yang Sesuai dengan Keahlian atau Minatmu

Pilihlah jenis bisnis yang sesuai dengan passion atau keahlianmu. Kalau kamu memulai bisnis di bidang yang sudah kamu kuasai, pasti akan lebih mudah dan lebih menyenangkan. Misalnya, kalau kamu suka desain grafis, kamu bisa mulai dengan menawarkan jasa desain. Dengan begitu, kamu nggak akan merasa terbebani karena pekerjaan utama dan bisnis sampinganmu saling mendukung. Ingat, jangan sampai bisnis sampingan malah jadi beban tambahan yang menguras waktu dan energi!

3. Gunakan Teknologi untuk Efisiensi

Manfaatkan teknologi untuk mempermudah bisnismu. Banyak aplikasi dan alat yang bisa membantu kamu mengelola bisnis sampingan dengan lebih efisien, mulai dari manajemen waktu, akuntansi, hingga pemasaran online. Contohnya, kamu bisa menggunakan aplikasi seperti Google Calendar untuk menjadwalkan waktu, atau menggunakan platform e-commerce untuk menjual produkmu. Teknologi ini akan memudahkan kamu menjalankan bisnis tanpa mengganggu pekerjaan utama, seperti yang dibahas di Forbes.

4. Tetapkan Tujuan yang Realistis

Penting banget untuk menetapkan tujuan yang jelas dan realistis. Jangan langsung berharap bisnis sampinganmu langsung besar dalam waktu singkat. Mulailah dari hal-hal kecil, seperti mendapatkan beberapa pelanggan pertama atau mencapai target pendapatan tertentu. Dengan begitu, kamu bisa fokus pada perkembangan bisnis secara bertahap tanpa terbebani.

5. Jangan Lupakan Kesehatan dan Waktu Pribadi

Bisnis sampingan memang menggiurkan, tapi jangan sampai kamu mengorbankan kesehatan dan waktu pribadimu, ya. Pastikan kamu tetap memiliki waktu untuk istirahat, bersosialisasi dengan keluarga dan teman, serta menjaga kesehatan fisik dan mental. Kalau kamu merasa terlalu lelah atau stres, coba evaluasi kembali jadwalmu dan cari cara untuk menyeimbangkan semuanya.

Kesimpulan

Memulai bisnis sampingan tanpa mengganggu pekerjaan utama itu bukan hal yang mustahil, sobat AlumniUnusida. Kuncinya ada di pengaturan waktu yang bijak, pemilihan bisnis yang sesuai dengan minat dan keahlian, serta penggunaan teknologi untuk efisiensi. Ingat juga untuk selalu menjaga keseimbangan hidup agar semuanya tetap berjalan lancar.

Jadi, siap memulai bisnis sampingan? Jangan takut untuk mencoba dan berkembang. Semoga artikel ini bisa memberi inspirasi buat kamu yang ingin menambah penghasilan atau bahkan beralih ke dunia kewirausahaan. Selamat mencoba, sobat AlumniUnusida!

Rahasia CEO Sukses: Kebiasaan yang Bisa Ditiru

Halo sobat AlumniUnusida! Pasti kamu sering mendengar cerita sukses CEO-CEO besar yang berhasil memimpin perusahaan ke puncak kejayaan, kan? Nah, pasti kamu penasaran dong, apa sih rahasia dibalik kesuksesan mereka? Apakah hanya keberuntungan atau memang ada kebiasaan-kebiasaan tertentu yang mereka lakukan setiap hari? Artikel kali ini bakal mengungkap beberapa kebiasaan CEO yang bisa banget kamu tiru dalam kehidupan sehari-hari. Yuk, simak!

Kebiasaan CEO yang Bisa Kamu Tiru

1. Memiliki Rutinitas Pagi yang Terstruktur

Salah satu kebiasaan yang sering dimiliki oleh CEO-CEO sukses adalah rutinitas pagi yang terstruktur. Mereka biasanya memulai hari dengan aktivitas yang membantu mereka fokus dan siap menghadapi tantangan seharian. Mulai dari meditasi, berolahraga ringan, hingga membaca berita atau buku inspiratif. Kebiasaan ini membantu mereka memiliki mindset positif dan energi yang tinggi, seperti yang dijelaskan di Harvard Business Review.

2. Fokus pada Prioritas Utama

CEO sukses tahu betul bagaimana cara mengatur prioritas. Mereka menghindari terjebak dalam pekerjaan yang kurang penting dan selalu fokus pada hal-hal yang bisa memberikan dampak besar bagi perusahaan. Kalau sobat AlumniUnusida ingin sukses juga, coba deh mulai menerapkan cara ini. Fokuskan energi kamu pada hal-hal yang benar-benar penting, dan jangan buang waktu pada hal-hal yang nggak mendesak. Di Inc.com juga banyak dibahas soal pentingnya manajemen waktu yang efektif.

3. Belajar Terus-Menerus

CEO yang sukses nggak pernah merasa puas dengan pengetahuan yang mereka punya. Mereka selalu mencari kesempatan untuk belajar, baik itu melalui buku, podcast, seminar, atau bahkan dari pengalaman orang lain. Mindset ini yang membuat mereka bisa terus berkembang. Jadi, jangan ragu untuk selalu mencari ilmu baru, sobat AlumniUnusida! Kamu juga bisa mengikuti kursus atau pelatihan online untuk meningkatkan skill dan pengetahuan.

4. Membangun Tim yang Solid

Memiliki tim yang solid adalah kunci kesuksesan CEO. Mereka nggak bisa sukses sendirian, dan mereka tahu itu. Oleh karena itu, mereka berusaha membangun tim yang memiliki kemampuan dan visi yang sama. Menjadi pemimpin yang baik berarti bisa mendelegasikan tugas dengan bijak dan memotivasi tim untuk bekerja sama. Nah, ini nih yang perlu kamu tiru! Bangun hubungan yang baik dengan rekan kerja dan bantu mereka berkembang bersama.

5. Mengelola Stres dengan Baik

Di dunia yang penuh tekanan ini, CEO juga mengalami stres. Namun, yang membedakan mereka adalah cara mereka mengelola stres. Mereka tahu kapan harus berhenti sejenak dan melakukan aktivitas yang bisa menenangkan pikiran, seperti olahraga atau beristirahat. Mengelola stres dengan baik adalah kebiasaan yang harus kita semua terapkan, apalagi di dunia kerja yang semakin menuntut kita untuk terus produktif.

Kesimpulan

Jadi, apa saja kebiasaan CEO yang bisa kamu tiru? Mulai dari rutinitas pagi yang terstruktur, fokus pada prioritas utama, belajar terus-menerus, membangun tim yang solid, hingga mengelola stres dengan bijak. Semuanya bisa membantu kamu menjadi lebih produktif, efisien, dan tentunya sukses dalam karier! Yuk, coba terapkan kebiasaan-kebiasaan tersebut dalam kehidupanmu, dan lihat perbedaannya.

Semoga artikel ini memberikan inspirasi buat kamu, sobat AlumniUnusida! Siapa tahu, suatu saat nanti kamu juga bisa menjadi seorang CEO sukses, kan? Selamat mencoba dan terus berkembang!

Persiapan Pensiun Dini: Perencanaan Keuangan untuk Masa Depan

Halo sobat AlumniUnusida! Siapa sih yang nggak ingin pensiun dini? Mimpi untuk bebas finansial di usia muda dan menikmati hidup tanpa beban pekerjaan memang terdengar sangat menarik. Tapi, untuk bisa mewujudkan hal itu, dibutuhkan persiapan yang matang, terutama dalam hal keuangan. Nah, di artikel kali ini, kita akan bahas bagaimana cara melakukan perencanaan keuangan untuk pensiun dini. Yuk, simak bersama!

1. Menentukan Tujuan Pensiun Dini

Sebelum memulai perencanaan keuangan, langkah pertama yang perlu kamu lakukan adalah menentukan tujuan pensiun dini itu sendiri. Pensiun dini bagi setiap orang bisa berbeda-beda, tergantung pada gaya hidup yang diinginkan dan jumlah dana yang perlu disiapkan. Kamu harus punya gambaran jelas tentang kapan kamu ingin pensiun dan bagaimana kehidupan yang ingin dijalani setelah pensiun. Mulailah dengan merencanakan tujuan jangka panjang yang realistis. Kamu bisa cek informasi lebih lanjut tentang pensiun dini di Investopedia.

2. Mulai Menabung dan Berinvestasi Sejak Dini

Salah satu kunci utama untuk pensiun dini adalah memiliki tabungan yang cukup. Tapi, menabung saja tidak cukup, sobat! Kamu juga perlu berinvestasi agar uangmu berkembang. Semakin cepat kamu memulai, semakin banyak waktu yang kamu punya untuk menghasilkan keuntungan. Coba pelajari berbagai jenis investasi yang bisa memberikan return lebih tinggi, seperti saham, reksadana, atau properti. Di NerdWallet, banyak artikel yang membahas berbagai pilihan investasi untuk masa depan.

3. Tentukan Anggaran dan Kurangi Pengeluaran

Perencanaan keuangan untuk pensiun dini tidak hanya tentang menabung dan berinvestasi, tapi juga tentang mengelola pengeluaran dengan bijak. Buat anggaran bulanan yang jelas dan pastikan untuk mengurangi pengeluaran yang tidak perlu. Kamu bisa mulai dengan membuat daftar pengeluaran yang wajib dan yang bisa dipangkas. Menghemat uang bukan berarti kamu harus mengorbankan kenyamanan hidup, tapi lebih kepada pengelolaan yang lebih efisien. Semakin banyak yang bisa kamu simpan, semakin cepat kamu bisa mencapai tujuan pensiun dini.

4. Memperhitungkan Biaya Kesehatan dan Asuransi

Salah satu hal yang sering terlupakan dalam perencanaan pensiun dini adalah biaya kesehatan. Setelah pensiun, kemungkinan besar kamu akan memerlukan biaya lebih besar untuk perawatan kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk memasukkan biaya kesehatan dan asuransi dalam perencanaan keuanganmu. Pastikan kamu memiliki asuransi kesehatan yang dapat menanggung kebutuhan medis di masa depan. Ini juga akan membantumu merasa lebih tenang ketika sudah pensiun nanti.

5. Evaluasi dan Sesuaikan Rencana Secara Berkala

Perencanaan pensiun dini bukanlah sesuatu yang bisa selesai sekali jalan. Kamu harus secara rutin mengevaluasi dan menyesuaikan rencana keuanganmu. Misalnya, jika ada perubahan penghasilan, atau jika investasi yang kamu lakukan mengalami perubahan hasil, pastikan kamu melakukan penyesuaian agar tujuan pensiun dini tetap tercapai. Semakin sering kamu mengevaluasi, semakin baik rencana keuangan yang kamu miliki.

Kesimpulan

Memulai perencanaan keuangan untuk pensiun dini memang membutuhkan usaha dan disiplin yang tinggi. Namun, jika kamu mengikuti langkah-langkah di atas, seperti menentukan tujuan, menabung dan berinvestasi dengan cerdas, serta mengelola pengeluaran, impian pensiun dini bukanlah hal yang mustahil. Ingat, persiapkan jauh-jauh hari agar masa pensiunmu bisa dinikmati dengan tenang. Semoga artikel ini bisa memberikan insight baru, sobat AlumniUnusida!

Fresh Graduate vs. Berpengalaman: Strategi Negosiasi Gaji

Fresh Graduate vs. Berpengalaman: Strategi Negosiasi Gaji

Halo sobat AlumniUnusida! Bagi banyak orang, negosiasi gaji mungkin menjadi salah satu momen yang paling menegangkan dalam proses pencarian kerja. Terutama buat kamu yang baru lulus atau yang sudah berpengalaman. Gaji adalah salah satu hal yang sangat penting untuk diperhatikan saat kita menerima tawaran pekerjaan, dan negosiasi yang tepat bisa menentukan masa depan karier kita. Nah, kali ini kita akan bahas perbedaan strategi negosiasi gaji antara fresh graduate dan mereka yang sudah berpengalaman. Yuk, simak!

Strategi Negosiasi Gaji untuk Fresh Graduate

Bagi seorang fresh graduate, negosiasi gaji bisa jadi tantangan tersendiri. Karena pengalaman kerja masih minim, biasanya tawaran gaji pertama yang diterima bisa lebih rendah dari yang diharapkan. Namun, itu bukan berarti kamu tidak bisa melakukan negosiasi. Ada beberapa strategi yang bisa kamu gunakan untuk mendapatkan gaji yang lebih sesuai dengan harapan.

Yang pertama, lakukan riset sebelum wawancara. Sebelum kamu memulai proses negosiasi, pastikan kamu sudah tahu angka gaji yang standar untuk posisi yang kamu lamar ya . Kamu bisa cek informasi gaji di situs seperti Payscale atau Glassdoor untuk mengetahui kisaran gaji yang sesuai dengan bidang pekerjaan dan pengalaman yang kamu miliki.

Salah satu trik yang bisa kamu gunakan adalah menonjolkan skill yang kamu punya. Meskipun kamu belum berpengalaman, kamu pasti memiliki kemampuan tertentu yang bisa memberi nilai lebih, seperti keterampilan teknis, kemampuan bahasa asing, atau proyek-proyek yang kamu kerjakan selama kuliah. Cobalah untuk menunjukkan bagaimana kemampuan tersebut bisa memberi manfaat untuk perusahaan.

Strategi Negosiasi Gaji untuk yang Berpengalaman

Berbeda dengan fresh graduate, kamu yang sudah berpengalaman tentu memiliki banyak hal untuk ditawarkan. Pengalaman kerja sebelumnya bisa menjadi senjata utama dalam negosiasi gaji. Kamu sudah tahu betul bagaimana cara kerja di industri ini dan apa yang bisa kamu kontribusikan untuk perusahaan. Namun, tetap saja, strategi negosiasi gaji harus tetap dilakukan dengan hati-hati dan penuh perhitungan.

Hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah mengevaluasi pengalaman dan keahlian yang kamu miliki. Jangan hanya fokus pada pengalaman kerja saja, tapi juga keahlian tambahan yang kamu dapatkan melalui pelatihan atau sertifikasi tertentu. Hal ini dapat meningkatkan nilai tawarmu di mata perusahaan.

Selain itu, penting juga untuk mempertimbangkan level posisi yang kamu lamar. Apakah itu posisi manajerial atau eksekutif, atau hanya posisi teknis? Setiap level posisi memiliki kisaran gaji yang berbeda, jadi pastikan kamu sudah tahu angka yang realistis untuk posisi yang kamu incar. Lagi-lagi, riset di Payscale atau Glassdoor akan sangat membantu untuk memberikan gambaran yang jelas.

Faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Negosiasi Gaji

Selain pengalaman dan kemampuan, ada beberapa faktor lain yang juga perlu diperhatikan dalam negosiasi gaji. Salah satunya adalah kondisi pasar kerja. Jika kamu melamar di industri yang sedang berkembang dan banyak dibutuhkan, kamu mungkin punya kesempatan untuk mendapatkan gaji yang lebih tinggi.

Selain itu, jangan lupa untuk mempertimbangkan benefit lainnya seperti tunjangan kesehatan, cuti, fasilitas kerja, dan peluang pengembangan karier. Semua ini bisa menjadi nilai tambah dalam paket tawaran gaji yang kamu terima. Jadi, pastikan kamu melihat keseluruhan paket tawaran dan tidak hanya fokus pada angka gaji saja.

Tips Umum untuk Negosiasi Gaji

Apa pun status kamu—fresh graduate atau yang sudah berpengalaman—ada beberapa tips yang berlaku untuk semua orang dalam negosiasi gaji:

  • Berani untuk meminta lebih: Jangan takut untuk meminta gaji yang lebih tinggi dari tawaran awal. Banyak perusahaan yang memberikan ruang untuk negosiasi, jadi manfaatkan itu!
  • Jangan terima tawaran pertama: Biasanya, tawaran pertama dari perusahaan adalah angka yang bisa dinaikkan. Jika kamu merasa gaji yang ditawarkan kurang memadai, kamu berhak untuk mengajukan angka yang lebih sesuai dengan harapanmu.
  • Fokus pada nilai tambah: Selain gaji, tunjangan dan bonus juga penting. Jangan ragu untuk menegosiasikan benefit tambahan yang bisa meningkatkan kualitas hidupmu.

Penutup

Jadi, sobat AlumniUnusida, apakah kamu fresh graduate yang baru saja memasuki dunia kerja atau seorang profesional berpengalaman, negosiasi gaji adalah keterampilan yang harus kamu kuasai. Dengan persiapan yang matang dan strategi yang tepat, kamu bisa mendapatkan gaji yang sesuai dengan kemampuan dan pengalamanmu. Ingat, negosiasi gaji bukan hanya soal angka, tapi juga tentang mendapatkan nilai yang pantas untuk kontribusimu di perusahaan.

Rekrutmen Dosen Program Studi Desain Komunikasi Visual

open recruitment dosen desain komunikasi visual unusida 2024

Open Recruitment :

Dosen Desain Komunikasi Visual
Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo

Kualifikasi Umum Dosen

  1. Lulusan dari PTN/PTS dengan IPK S2 minimal 3,25
  2. Berasal dari Universitas atau jurusan/prodi dengan Akreditasi A
  3. Minimal bergelar Master (S2) atau sedang menempuh S3
  4. Mempunyai soft skill yang baik dalam melakukan tridarma (pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat)
  5. Bersedia bekerja Full Time dan bisa bekerja sama dengan baik
  6. Belum memiliki NIDN/NIDK, bagi yang sudah memiliki wajib menyertakan surat pernyataan pindah homebase jika diterima.
  7. Tidak berstatus sebagai guru, ber-NUPTK/PNS Pegawai BUMN/Polisi/TNI

 

Berkas Lamaran

  1. Surat lamaran ditujukan kepada Rektor Unusida
  2. Daftar Riwayat Hidup
  3. Portofolio Karya
  4. Scan Ijazah dan Transkrip Asli / Legalisir S1 dan S2
  5. Scan KTP dan KK
  6. Foto berwarna baru 4×6 terbaru

 

Link Pengumpulan Dokumen

Kualifikasi Khusus Dosen

  1. Wajib memiliki fokus keilmuan Media Rekam, Ilustrasi dan DKV (M.Ds. atau M.Sn. atau yang relevan)
  2. Memiliki fokus keilmuan seni dan desain umum, serta penguasaan teori desain.
  3. Memiliki minat dalam hal mengajar, berkomunitas, berorganisasi, penelitian dan pengabdian masyarakat.
  4. Diutamakan domisili Sidoarjo, Surabaya dan sekitarnya.

 

Berkas lamaran dapat dikirim ke: Kampus II Unusida Jl. Lingkar Timur KM 5,5 Rangkah Kidul, Sidoarjo 61234

bit.ly/DosenTetapDKVUNUSIDA2024

rekrutmen@unusida.ac.id

Pendaftaran Sampai 29 FEBRUARI 2024

Rekrutmen Dosen Program Studi Akuntansi

Open Recruitment Dosen Akuntansi Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo 2024

Open Recruitment :

Dosen Akuntansi
Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo

  1. Berpendidikan minimal S-3 ( atau sedang menempuh pendidikan S-3) atau pendidikan S-2 dengan jabatan Fungsional Lektor.
  2. Usia Minimal 28 tahun untuk Lektor dan 40 tahun untik Doktor.
  3. Indek Prestasi Kumulatif ( IPK ) Sarjana, Magister dan Doktor minimal 3,3 ( Skala 4,00)
  4. Memiliki surat lolos butuh dari kampus sebelumnya jika sebelumnya sudah ber- NIDN
  5. Mendapatkan dan menyertakan surat rekomendasi minimal dari ranting NU
  6. Kreatif inovatif adaptif, tahan terhadap tekanan dan punya Growth Mindset
  7. Memiliki kemampun bahasa inggris yang baik
  8. Memiliki kemampuna baca Al-Quran yang Baik
  9. Sehat jasmani dan Rohani serta mampu menjalankan tugas tri dharma sebagai Dosen dengan baik.

Berkas Lamaran :

  1. Surat lamaran kerja
  2. Curiculum Vitae
  3. Foto formal berwarna
  4. Scan E-KTP dan kartu keluarga
  5. SKCK dari kepolisian
  6. Surat Rekomendasi minimal dari Ranting NU
    Tahapan Seleski :
  7. Seleksi Administrasi
  8. Psikotest
  9. Test Wawasan Kebangsaan
  10. Tes Kemampuan Bahasa Inggris
  11. Test Microteaching
  12. Tes Wawancara

Berkas lamaran dapat dikirim melalui beberapa cara, sebagai berikut :

Dikirim langsung ke : Kampus Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo Jl. Lingkar Timur KM 5,5 Rangkah Kidul, Sidoarjo 61234

atau melalui email : rekrutmen@unusida.ac.id